Mobile Learning
Mobile learning atau M-Learning merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, dan sering didefinisikan sebagai e-learning melalui perangkat komputer mobil berupa telepon seluler, laptop tablet PC, dan PDA.
Perbedaan E-Learning dan M-Learning terdapat pada kecenderungan medianya. E-Learning cenderung menggunakan personal komputer dan internet sebagai media utamanya, sedangkan M-Learning cenderung menggunakan perangkat mobile seperti handphone smartphone, PDA, dan sebagainya.
- Fungsi M-Learning sebagai media pembelajaran, antara lain:
1) Suplement (Tambahan). Mobile learning sebagai suplement dapat diartikan bahwa
terdapat kebebasan bagi siswa untuk memilih dan memanfaatkan mobile dalam
mengakses materi-materi pembelajaran ataupun dalam penggunaannya sebagai media
pembelajaran.
2) Pelengkap (pelengkap). Mobile learning dapat dikatakan sebagai pelengkap karna
dapat digunakan sebagai alat evaluasi, mempersembahkan pengayaan serta, memperkuat dan dapat digunakan untuk mengulang kembali (mengingat) pembelajaran yang telah dilakukan
meski tanpa bantuan dan pendampingan dari guru atau tutor.
3) Substitusi (pengganti). Mobile learning sebagai pengganti memiliki pengertian bahwa
siswa dapat diberikan kebebasan dalam memilih model pembelajaran yang diinginkan.
- Beberapa Manfaat M-Learning, yaitu:
a. Memberikan pembelajaran yang benar-benar tepat, kapanpun, dan terpersonalisasi.
b. Dapat digunakan untuk menghidupkan, atau menambah variasi pada pembelajaran konvensional.
c. Dapat digunakan untuk menghilangkan beberapa formalitas yang dianggap pembelajar non-tradisional tidak menarik atau menakutkan, dan dapat membuat pelajaran menjadi lebih menarik.
d. Dapat membantu memberikan dan mendukung pembelajaran literasi, numerasi dan bahasa.
Penerapan mobile learning memang sangat cocok untuk pembelajaran, namun ada juga Materi ajar yang tidak cocok mengadopsi konsep mobile learning antara lain: materi yang bersifat ”hands on”, keterampilan sebagai mana dokter gigi, seni musik khususnya mencipta lagu, keterampilan wawancara, kerja tim seperti marketing maupun materi yang membutuhkan ekspresi ekspresi seperti tarian. Mempertimbangkan hal diatas maka penerapan mobile learning lebih baik pada jenjang pendidikan tinggi.
- Klasifikasi M-Learning, antara lain:
a. Jenis perangkat seluler yang didukung: notebook, Tablet PC, PDA, smart phone, atau telepon seluler.
b. Jenis komunikasi nirkabel yang digunakan untuk mengakses bahan pembelajaran dan
informasi administratif: GPRS, GSM, IEEE 802.11, Bluetooth, IrDA.
c. Dukungan edukasi secara sinkron dan/atau asinkron, apakah pengguna dapat berkomunikasi secara sinkron (chat, komunikasi suara) atau asinkron (e-mail, SMS) dengan pengajar.
d. Dukungan terhadap standar e-learning.
e. ketersediaan terhadap koneksi internet yang permanen antara sistem m-learning dengan pengguna.
f. Lokasi pengguna.
g. Akses ke materi pembelajaran dan/atau layanan administratif.
Contoh M-Learning adalah JDK (Java Development Kit), Eclipse, Appypie, Brackets.
- Kelebihan M-Learning, yaitu:
1. Memiliki sifat yang fleksibel sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses dan memanfaatkan.
2. Ukuran perangkatnya yang lebih kecil.
3. Kebanyakan media bergerak memiliki harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan PC desktop.
4. Dapat mencakup banyak pengikut karena pembelajaran telah menyediakan teknologi yang dapat digunakan sehari-hari.
- Kekurangan M-Learning, yaitu:
1. Masalah input atau output media yang terbatas atau hanya terdiri dari beberapa tombol saja akan diatasi dengan adanya teknologi layar sentuh (touchscreen) maupun virtual keyboard.
2. Keterbatasan dalam ketersediaan catu daya akan dapat teratasi dengan pemanfaatan sumber daya alternatif yang praktis, mudah didapat dan dibawa, misalnya baterai cair, gerak manusia, matahari dan lain-lain.
Komentar
Posting Komentar